Raker Bersama Mendikbud, Maya Rumantir Suarakan Aspirasi Masyarakat Terkait Pengembangan Pendidikan

Raker Bersama Mendikbud, Maya Rumantir Suarakan Aspirasi  Masyarakat Terkait Pengembangan Pendidikan

JAKARTA — Komite III DPD RI bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melaksanakan rapat kerja di Ruang Rapat Gedung B DPD RI untuk membahas program kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Rapat kerja turut dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan dipimpin oleh Ketua Komite III DPD RI Bambang Sutrisno, Senin (12/2/2020). 

Dalam raker tersebut, Anggota DPD RI daerah pemilihan Sulawesi Utara Dr. Maya Rumantir, M.A., Ph.D menyuarakan aspirasi masyarakat Sulawesi Utara terkait pengembangan pendidikan di daerah. “Keberadaan kampus-kampus negeri di Sulawesi Utara selain harus hadir dan berorientasi pada pengembangan SDM Indonesia secara nasional harus juga memperhatikan peningkatan dan pemanfaatannya di daerah itu sendiri,” ucap Maya Rumantir.


Lebih lanjut, menurut pendiri Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Maya Gita bahwa jangan sampai keberadaan kampus di daerah malah hadir tanpa mendorong untuk maju secara signifikan pendidikan dan SDM di daerah tersebut. Secara khusus Maya Rumantir juga berkomentar terkait penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri baik SNMPTN, SBMPTN maupun jalur masuk lainnya.

Raker Bersama Mendikbud, Maya Rumantir Suarakan Aspirasi  Masyarakat Terkait Pengembangan Pendidikan

“Pemerintah harus mengatur penerimaan yang menempatkan calon mahasiswa dari daerah lokasi perguruan tinggi negeri setempat sebagai prioritas utama. Memang ada mekanisme penerimaan secara nasional tetapi komposisi mahasiswa asal daerah setempat perlu diperhatikan secara khusus sehingga keberadaan PTN benar-benar mendorong maju kualitas SDM daerah lokasi PTN,” tegas Maya Rumantir.

Menurut Maya Rumantir, terkait format pembelajaran atau proses belajar mengajar ada masukan dari masyarakat yang dirangkumnya bahwa Mendikbud jangan hanya mendorong guru untuk mengajar dalam konteks saat ini saja tetapi harus melihat proyeksi perkembangan dan pengembangan 10 tahun, 20 tahun kedepan dan seterusnya. Perlu untuk melihat beberapa hal penting dalam proses belajar mengajar seperti critical thinking, creativity, cooperation, communication, compassion, dan emotional intelligence.

Senator Maya Rumantir juga memberikan masukan terkait mekanisme pengajuan profesor bagi dosen diperguruan tinggi agar dapat memperhatikan juga akumulasi kontribusi dalam semua aspek selama masa pengabdian secara proporsional. Selain itu Maya Rumantir juga mempertanyakan komitmen Mendikbud untuk memajukan ilmu sosial dan humaniora. Hal tersebut didasari masukan dari masyarakat bahwa jika dilihat garis besar kebijakan saat ini di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, masyarakat menilai bahwa pemerintah begitu terfokus pada pengembangan pendidikan dijurusan atau bidang eksakta atau teknologi saja. Maya Rumantir menyampaikan bahwa hal memajukan bangsa tidak hanya menjadi domain satu disiplin ilmu saja tetapi semua disiplin ilmu.



Mendikbud Nadiem Makarim yang hadir dalam raker menanggapi bahwa itu merupakan bagian dari regime ujian nasional. Ada dikotomi bahwa kalau yang IPA berarti lebih pintar dari IPS juga bahasa dan seterusnya. “Tanpa regime UN itu sebenarnya tidak ada yang memisah-misahkan yang jago-jago IPA, yang jago-jago tidak masuk SMK. Yang ini lebih bagus dari yang itu, itu semua kan prejudis. Padahal ini semua adalah opsi, ini semua adalah choice. Harapan saya untuk SMK, kedepan kita ada strategi SMK yang sangat komprehensif adalah untuk merevitalisasi bukan sekolah-sekolah dulu, bukan gedung-gedungnya. Manusianya dulu, SDM dulu direvitalisasi baru mereka boleh beli-beli barang dan infrastruktur,” tutur Nadiem Makarim.

Lebih lanjut, Mendikbud Nadiem Makarim juga menambahkan bahwa kuncinya juga adalah harus fokus pada sektor-sektor terpenting dan juga yang ada pekerjaannya. Artinya yang available atau sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan setelah mereka lulus. Nadiem Makarim juga sepakat bahwa semua bidang atau disiplin ilmu memiliki peran yang sama untuk memajukan bangsa dan negara. (hr)  

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama